Rasanya melelahkan.
Aku bahkan teramat sering mencoba untuk menyerah.
Tapi lagi dan lagi Tuhan mengirimkan peri-peri kecilnya untuk merangkul tangan ku.
Aku pun bertahan sejenak.
Namun tetap saja, semuanya seperti ingin aku muntahkan. Mual dan tertahan ditenggorokan.
Selasa, 17 Desember 2013
Melelahkan
Jumat, 06 Desember 2013
Maaf Bu.. Setidaknya itu cuma Aku
Biarkan cuma aku anak Ibu yang nakal..
Ibu cukup punya satu anak saja yang paling nakal.
Setidaknya Ibu masih bisa bernafas sedikit lega, karna anak lainnya bisa membuat nafas mu jadi teratur.
Ibu tak usah memikirkan bagaimana aku hingga membuat mu sulit bernafas.
Aku sudah terlanjur membuat Ibu susah hingga nafas mu pun menjadi berat.
Aku harus bagaimana Bu?
Aku pun kacau, jika melihat mu begitu karna ulah ku.
Setidaknya jangan pikirkan aku sebentar saja Bu.
Mungkin dengan begitu Ibu akan membaik.
Setidaknya cukup biarkan hanya aku anak mu yang membuat Ibu jadi tidur tak nyenyak.
Maaf Bu.. Setidaknya itu cuma aku..
Jumat, 22 November 2013
Sesulit ini
Aku masih bingung memulainya dari mana. Yang aku tau, mungkin hanyalah kata-kata yang tiba-tiba melintas dibenak ku. Aku pun masih sibuk mencari-cari kalimat seperti apa yang pantas menggambarkannya.
Masih tertimbun atau kah dengan sengaja aku tanam? Serpihannya, aku berusaha menanamnya.
Aku menderita luka, apalah itu namanya mungkin pun tak ada yang akan paham.
Aku menjadi ini dan itu dan menjadi bangsat sekali pun tetap kan terlihat aku baik-baik saja.
Berteriak rasanya aku tetap akan seperti anak ingusan yang merengek.
Aku tak perlu bertanya mengapa?
Aku cukup paham jika tak ada yang ingin meladeni pertanyaan ku. Percuma bukan! sudahi saja.
Aku lelah.
Aku terlalu lelah memilah-milah topeng mana yang akan kena kan hari ini, hari besok, detik ini, detik nanti.
Kamis, 03 Oktober 2013
Semuanya Sama
Semuanya saling menghindar tuk saling berjumpa.
Semuanya merasa satu sama lain kan terlihat asing dan kaku.
Semuanya berharap ini dan itu agar tak saling bercakap.
Semuanya menutup mata dan berbalik arah seolah tak mengenal satu dan lainnya.
Semua sama, ada hal yang sulit digambarkan oleh kata-kata dan dilukiskan oleh kuas.
Semuanya memilih untuk berada dalam jarak yang memisahkan.
Pada waktu yang seolah-olah tak dapat lagi dipertemukan.
Pada keasingan, kejujuran, ketidaktahuan, kepura-puraan.
Dan tanda tanya pun membiarkan semua tetap berjalan dijalur normal tanpa terganggu oleh apapun.
-23 Juli 2013-
Rabu, 02 Oktober 2013
Terlanjur senang
Aku terlanjur senang belakangan ini.
Aku terlanjur banyak berbicara ini dan itu.
Melantur sana-sini hingga lupa daratan.
Hingga aku lupa kalau lautan juga punya pinggir pantai.
Berbicara seolah-olah robot yang disetel oleh Tuannya hingga tak mampu berhenti.
Menyakiti banyak orang menjadi biasa belakangan ini.
Seolah sudah tak punya hati layaknya manusia.
Tertawa haha dan hihi entah apa yang ditertawakan.
Aku lagi-lagi terlanjur senang belakangan ini, hingga hampir lupa akan ada air mata yang beriringan.
-Jogja mulai membisu-
Selasa, 24 September 2013
Pasir serta Cinta
Cinta itu mungkin kayak pasir yang diterpa ombak. Selalu tetap disitu, dipinggir pantai.
Tapi kata Gian Dwi Oktiana (si alay anak jakal), Pasir juga indah tapi sulit digenggam!
Jadi mungkin deskripsinya bakalan kayak gini :
Kalau kita cinta sama orang, kita harus bisa sabar seandainya dia gak bisa terima kita apa adanya, dia ternyata gak pernah memandang sedikit pun kearah kita, atau pun dia yang lebih memilih cinta yang lain dari pada cintanya kita. Ya kayak pasir gitu, setia dipinggir pantai. Sama kayak kita yang setia untuk bersabar dan menunggu. Tapi bener juga katanya Gian, pasir itu emang indah walau sulit digenggam. Dia emang terlihat indah dikejauhan, tapi kalau bukan lagi milik kita ataupun kita gak bakalan bisa milikin dia yaa berarti cinta kita emang sulit untuk digapai. Sama kayak kita yang berusaha menggenggam pasir sekuat yang kita mampu, pada akhirnya bakalan lepas juga.
-24 september 2013-
hal kecil bisa berarti banyak
Sabtu, 21 September 2013
Kepada Pemilik Punggung yang Hatinya Tak Pernah Sendiri
Sabtu, 06 Juli 2013
Selamat Malam
Aku masih sibuk mendeskripsikan tentang mu diatas kertas kosong, sementara kamu sudah mulai berlalu dan menyisakan punggung yang tak dapat aku gapai. Sesederhana ini aku menyukai mu, dan sesederhana ini aku menuliskan tentang mu.
6 Juli 2013
Minggu, 17 Maret 2013
Kekasih Masa Lalu
Jumat, 15 Maret 2013
Harapan
Rabu, 20 Februari 2013
Tak perlu judul
Secangkir kopi siang ini membawa ke suasana yang berbeda lagi.
Kosong seharusnya, tapi ini bukannya kosong karna siang terlihat sepi di mata.
Suasana yang harusnya ramai oleh hiruk-pikuk tiba-tiba terbawa oleh perasaan yang menjadi tak biasa.
Aku terlalu sulit untuk mendeskripsikan siang ini.
Hawa panas dan gerah harusnya masih sama.
Hawa dingin harusnya tak ada, namun siang ini menjadi begitu dingin.
Dinginnya merasuk ke dalam hati bersamaan dengan suhu dingin yang ikut-ikutan bermain bersama ku.
Katakan saja bahwa siang ini terlalu serius untuk dipermainkan.
6 februari 2013
Minggu, 17 Februari 2013
Bunga Tidur
Hari ini hujan turun dengan derasnya, menyapu rindu ku.
Cerita ku tentang malam kemarin, bunga tidur ku terlalu indah dan tersusun dengan rapi.
Wajah kalian begitu jelas dalam mimpi ku.
Aku bahkan mengingat semua potongan-potongan mimpi itu.
Mungkin ini kerinduan sesaat ku? Atau mungkin ini hanya sekedar bunga tidur yang kebetulan ada kalian di dalamnya.
Sapaan ku dalam mimpi itu masih sama kepada kalian.
Aku bahkan masih ingat panggilan kesayangan ku untuk kalian.
Mungkin hujan hari ini menyapu rindu ku tentang kalian.
Tentang kita yang terpisah jarak, tentang intensitas pertemuan waktu kita, tentang semua kenangan indah yang kita buat bersama.
Rindu ku masih sama kepada kalian.
Rindu ku rindu persahabatan kita.
Saat jarak sudah tak terpisah lagi, bahkan saat waktu bisa jadi mudah untuk kita.
Di saat itu lah, kita akan berbagi cerita kita dan mengenang lagi cerita saat bersama.
Kamu?
Kamu apa kabar?
Hujan berkata kepada ku kalau kamu baik-baik saja sekarang.
Kamu gak tanya kabar ku?
Hujan bilang aku bodoh bahkan sangat bodoh. Namun aku tak menghiraukan perkataannya.
Kamu bahagia kan sekarang?
Hujan memarahi ku, katanya sudahi saja pengharapan yang sia-sia ini.
Kamu gak rindu sama aku?
Hujan menangisi ku, aku bahkan tak tau kenapa ia harus menangisi ku. Aku rindu, bahkan teramat rindu kepada mu.
Kamu bisa gak pergi aja dari pikiran ku?
Kali ini bukan hujan yang menangis, dia juga tak memarahi ku lagi. Tapi kali ini aku lah yang menangis, air mata ku aku biarkan terjun bebas tanpa perlu aku seka dengan sapu tangan maupun dengan tangan ku. Hujan melihati ku dengan sesakma, dia memeluk ku. Aku biarkan air mata ku mengalir bersama hujan yang datang. Kami menari dibawah petir dan kilat yang datang silih berganti. Lalu saat air tak turun lagi dari atas sana, aku pun berlari menuju ujung pelangi. Dan selamat, yang aku temukan keindahan.
17 februari 2013
Sabtu, 16 Februari 2013
Apasaja
Semesta berkonspirasi membuyarkan semuanya. Ketakutan, kekhawatiran, kegelisahan semuanya bercampur menjadi satu kali ini.
Tapi Tuhan lagi-lagi menyelamatkan ku.
Hingga yang tersisa hanya deg-degan sebab jantung yang berdetak tak wajar karna ini.
Jangan anggap aku pemberani ataupun penakut. Aku hanya manusia biasa yang punya segala rasa yang bergejolak apabila menjadi satu.
16 februari 2013
Setelah kejadian yang mencekam karna luka kembali teringat
Minggu, 03 Februari 2013
Tawaran
Aku tawarkan kau minuman yang berasa pahit namun menghangatkan.
Aku tawarkan kau minuman yang rasanya manis namun begitu dingin.
Aku tawarkan kau untuk mabuk saja malam ini lalu tidur mu akan pulas dan mungkin kepala mu akan terasa berat sesaat esok pagi.
Kau tertawa dan menggelengkan kepala.
Aku tawarkan kau satu batang rokok tapi kau langsung berkata tidak.
Aku tawarkan kau untuk pulang saja lalu kau tarik selimut mu dan matikan lampu.
Kau tertawa kencang sampai mengeluarkan air mata.
Aku kehabisan sesuatu yang bisa aku tawarkan pada mu.
Kau pun tak berusaha meminta sesuatu dari ku, namun kau berjalan ke arah ku dan mengambil segelas air putih yang sedang aku pegang. Lalu kau meneguknya sampai habis dan memilih tak mengeluarkan suara sampai aku melihat mu tertidur di kursi dengan muka tanpa ekspresi.
03 Februari 2013
Saat aroma tanah masih tersisa karna hujan tadi sore
Senin, 14 Januari 2013
Masih Misteri
Ini kebetulan atau takdir?
Kebetulan aku tiba-tiba jatuh hati kepada mu.
Kebetulan aku sering bertemu diri mu.
Kebetulan aku tak lagi bisa mengontrol hati ku.
Kebetulan hati ku yang memilih mu tanpa alasan dan tak perlu sebab.
Kebetulan atau kah takdir? Mereka sama-sama berjalan kearah ku. Mungkin beriringan tapi bisa jadi bersenggolan. Kini yang pasti hati sudah tak bisa diajak berkompromi untuk setidaknya berpura-pura atau bahkan hilang ingatan.
Ku tutup mata ku, lalu aku mendengar kata : hentikan!!
Ketika ku buka mata ku, aku melihat orang berkata dari bibirnya : kemarilah!!
Lalu saat ku tutup mata dan telinga ku, aku malah mendengar kata : menghilanglah!!
Menghilang? Apa perlu aku hapus saja? Aku masih menyimpan persediaan stip begitu banyak, dan aku rasa itu lebih dari cukup. Aku rasa tatapan sinis mu saja sudah bisa mengikis aku sedikit-demi sedikit. Aku menghilang bukan berarti hilang!! Aku begitu berantakkan dan sedang mencoba mengumpulkan kembali nyawa ku yang terbang bersama jiwa-jiwa yang kesepian.
Rindu ku berbalut luka yang aku gores sendiri. Aku lebih memilih garam untuk menyembuhkan ku bukannya betadine ataupun alkohol. Aku ingin luka ku sembuh sesegera mungkin agar aku sanggup tuk melihat mu lagi.
-yogyakarta-
Saat mata tak ingin berdamai dengan otak, 18 januari 2013