Kamu apa kabar?
Hujan berkata kepada ku kalau kamu baik-baik saja sekarang.
Kamu gak tanya kabar ku?
Hujan bilang aku bodoh bahkan sangat bodoh. Namun aku tak menghiraukan perkataannya.
Kamu bahagia kan sekarang?
Hujan memarahi ku, katanya sudahi saja pengharapan yang sia-sia ini.
Kamu gak rindu sama aku?
Hujan menangisi ku, aku bahkan tak tau kenapa ia harus menangisi ku. Aku rindu, bahkan teramat rindu kepada mu.
Kamu bisa gak pergi aja dari pikiran ku?
Kali ini bukan hujan yang menangis, dia juga tak memarahi ku lagi. Tapi kali ini aku lah yang menangis, air mata ku aku biarkan terjun bebas tanpa perlu aku seka dengan sapu tangan maupun dengan tangan ku. Hujan melihati ku dengan sesakma, dia memeluk ku. Aku biarkan air mata ku mengalir bersama hujan yang datang. Kami menari dibawah petir dan kilat yang datang silih berganti. Lalu saat air tak turun lagi dari atas sana, aku pun berlari menuju ujung pelangi. Dan selamat, yang aku temukan keindahan.
17 februari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar