Selamat Malam.
Mungkin ini entah surat
yang kesekian kalinya aku tuliskan untuk mu.
Hanya untuk sekedar
bertanya bagaimana hari mu? Menyenangkan kah?
Hanya untuk sekedar
meluapkan apa yang mungkin tak bisa aku ungkapkan langsung kepada mu
Walaupun surat ini tak
kan pernah sampai ditangan mu
Tapi tak apa, cukup bagi
ku untuk menyimpan semuanya
Wajah mu terlihat cerah
hari ini, aku yakin hal baik tengah mendatangi mu
Aku hanya bisa
menerka-nerka, mungkin saja hal ini atau mungkin saja hal itu
Cuma itu yang bisa aku
lakukan sampai detik ini
Cukup bagi ku melihat mu
bahagia
Tak seperti hari biasanya
Aku sekarang lebih bisa
menerima “kenyataan”
Hahaha kenyataan. Akan
aku perjelas lagi,IYA KENYATAAN.
Kenyataan bahwa aku hidup
di dunia yang tak melulu soal kamu saja.
Dunia yang bukan hanya
sebesar kamu dan kamu lagi.
Setidaknya izinkan aku
diam-diam mencintai mu
Sampai pada akhirnya aku
akan merelakan kamu bahagia dengan wanita pilihan mu
Lalu bagaimana nasib ku
selanjutnya?
Tak perlu khawatir, aku
bisa mengurus hati ku sendiri
Aku tak kan berani
memulai api ini apabila aku tak tau bagaimana cara memadamkannya
Waktu akan menyembuhkan
ku dari ingatan tentang kamu.
Dan kamu hanya perlu
waktu untuk bisa tahu bagaimana rasanya jadi aku.
Tertanda,
Aku, yang tak pernah kamu kenali.
#30HariMenulisSuratCinta#