Benarkah
kita saling mengenal?
Benarkah
kita saling paham hingga ke hal yang tak dapat menganggu perasaan pribadi?
Kita?
Aku mulai curiga. Aku mulai berprasangka.
Aku
mulai bertanya-tanya apakah kita benar-benar sangat saling mengenal?
Kita
mulai tak lagi berjalan beriringan.
Kita
sudah mulai melepaskan tangan, lalu berjalan dijalan yang berbeda.
Kita
mulai tak sepaham lalu tak sepakat lalu memilih menjauh.
Kita
bahkan menjadi asing untuk hal-hal sepele.
Kita
tak lagi memprioritaskan kebersamaan.
Kita
akhirnya mulai bertanya-tanya.
Apakah
kita pada awalnya memang pernah sedekat itu untuk saling memahami?
Kecemasan
itu muncul tak kala banyak pertanyaan merasuki alam pikiran.
Masih
bolehkah kata “kita” begitu menjadi istimewa?