Rabu, 25 Maret 2015

Kita Mulai Tak Kenal Arah

Benarkah kita saling mengenal?
Benarkah kita saling paham hingga ke hal yang tak dapat menganggu perasaan pribadi?
Kita? Aku mulai curiga. Aku mulai berprasangka.
Aku mulai bertanya-tanya apakah kita benar-benar sangat saling mengenal?

Kita mulai tak lagi berjalan beriringan.
Kita sudah mulai melepaskan tangan, lalu berjalan dijalan yang berbeda.
Kita mulai tak sepaham lalu tak sepakat lalu memilih menjauh.
Kita bahkan menjadi asing untuk hal-hal sepele.
Kita tak lagi memprioritaskan kebersamaan.
Kita akhirnya mulai bertanya-tanya.
Apakah kita pada awalnya memang pernah sedekat itu untuk saling memahami?

Kecemasan itu muncul tak kala banyak pertanyaan merasuki alam pikiran.
Masih bolehkah kata “kita” begitu menjadi istimewa?