Rabu, 20 Februari 2013

Tak perlu judul

Secangkir kopi siang ini membawa ke suasana yang berbeda lagi.
Kosong seharusnya, tapi ini bukannya kosong karna siang terlihat sepi di mata.
Suasana yang harusnya ramai oleh hiruk-pikuk tiba-tiba terbawa oleh perasaan yang menjadi tak biasa.
Aku terlalu sulit untuk mendeskripsikan siang ini.
Hawa panas dan gerah harusnya masih sama.
Hawa dingin harusnya tak ada, namun siang ini menjadi begitu dingin.
Dinginnya merasuk ke dalam hati bersamaan dengan suhu dingin yang ikut-ikutan bermain bersama ku.
Katakan saja bahwa siang ini terlalu serius untuk dipermainkan.

6 februari 2013

Minggu, 17 Februari 2013

Bunga Tidur

Hai...
Hari ini hujan turun dengan derasnya, menyapu rindu ku.
Cerita ku tentang malam kemarin, bunga tidur ku terlalu indah dan tersusun dengan rapi.
Wajah kalian begitu jelas dalam mimpi ku.
Aku bahkan mengingat semua potongan-potongan mimpi itu.
Mungkin ini kerinduan sesaat ku? Atau mungkin ini hanya sekedar bunga tidur yang kebetulan ada kalian di dalamnya.
Sapaan ku dalam mimpi itu masih sama kepada kalian.
Aku bahkan masih ingat panggilan kesayangan ku untuk kalian.
Mungkin hujan hari ini menyapu rindu ku tentang kalian.
Tentang kita yang terpisah jarak, tentang intensitas pertemuan waktu kita, tentang semua kenangan indah yang kita buat bersama.
Rindu ku masih sama kepada kalian.
Rindu ku rindu persahabatan kita.
Saat jarak sudah tak terpisah lagi, bahkan saat waktu bisa jadi mudah untuk kita.
Di saat itu lah, kita akan berbagi cerita kita dan mengenang lagi cerita saat bersama.





-17 februari 2013-
Saat rindu membungkam gengsi ku untuk bercerita kepada kalian

Kamu?

Kamu apa kabar?
Hujan berkata kepada ku kalau kamu baik-baik saja sekarang.
Kamu gak tanya kabar ku?
Hujan bilang aku bodoh bahkan sangat bodoh. Namun aku tak menghiraukan perkataannya.
Kamu bahagia kan sekarang?
Hujan memarahi ku, katanya sudahi saja pengharapan yang sia-sia ini.
Kamu gak rindu sama aku?
Hujan menangisi ku, aku bahkan tak tau kenapa ia harus menangisi ku. Aku rindu, bahkan teramat rindu kepada mu.
Kamu bisa gak pergi aja dari pikiran ku?
Kali ini bukan hujan yang menangis, dia juga tak memarahi ku lagi. Tapi kali ini aku lah yang menangis, air mata ku aku biarkan terjun bebas tanpa perlu aku seka dengan sapu tangan maupun dengan tangan ku. Hujan melihati ku dengan sesakma, dia memeluk ku. Aku biarkan air mata ku mengalir bersama hujan yang datang. Kami menari dibawah petir dan kilat yang datang silih berganti. Lalu saat air tak turun lagi dari atas sana, aku pun berlari menuju ujung pelangi. Dan selamat, yang aku temukan keindahan.

17 februari 2013

Sabtu, 16 Februari 2013

Apasaja

Semesta berkonspirasi membuyarkan semuanya. Ketakutan, kekhawatiran, kegelisahan semuanya bercampur menjadi satu kali ini.
Tapi Tuhan lagi-lagi menyelamatkan ku.
Hingga yang tersisa hanya deg-degan sebab jantung yang berdetak tak wajar karna ini.
Jangan anggap aku pemberani ataupun penakut. Aku hanya manusia biasa yang punya segala rasa yang bergejolak apabila menjadi satu.

16 februari 2013
Setelah kejadian yang mencekam karna luka kembali teringat

Minggu, 03 Februari 2013

Tawaran

Aku tawarkan kau minuman yang berasa pahit namun menghangatkan.
Aku tawarkan kau minuman yang rasanya manis namun begitu dingin.
Aku tawarkan kau untuk mabuk saja malam ini lalu tidur mu akan pulas dan mungkin kepala mu akan terasa berat sesaat esok pagi.
Kau tertawa dan menggelengkan kepala.
Aku tawarkan kau satu batang rokok tapi kau langsung berkata tidak.
Aku tawarkan kau untuk pulang saja lalu kau tarik selimut mu dan matikan lampu.
Kau tertawa kencang sampai mengeluarkan air mata.
Aku kehabisan sesuatu yang bisa aku tawarkan pada mu.
Kau pun tak berusaha meminta sesuatu dari ku, namun kau berjalan ke arah ku dan mengambil segelas air putih yang sedang aku pegang. Lalu kau meneguknya sampai habis dan memilih tak mengeluarkan suara sampai aku melihat mu tertidur di kursi dengan muka tanpa ekspresi.

03 Februari 2013
Saat aroma tanah masih tersisa karna hujan tadi sore