Aku begitu lama duduk di belakang mu, memandangi punggung mu dari kejauhan digelapnya malam.
Tanpa kata, tanpa kalimat, tanpa bercanda ataupun sedikit basa-basi, subuh itu masih sama seperti dulu, Garing.
Kita tak sempat berbincang-bincang untuk membicarakan tim sepak bola yang sama-sama sedang kita dukung.
Kita hanya sibuk berkomunikasi lewat teriakan kecewa karna pemain klub favorite kita lagi-lagi gagal mencetak gol.
Hingga pada akhirnya mataku aku biarkan terlelap tanpa sadar.
Dan kau lagi-lagi berlalu meninggalkan ku dikegelapan tanpa sepatah kata pun, walaupun sekedar ucapan kata Selamat Tidur.
Hari ini masih sama, sama-sama bodoh berharap kita bisa berbincang-bincang layaknya teman akrab kepada mu.
Mulut ku kaku, kata-kata ku habis, tak sepatah kata pun bisa aku keluarkan jika sedang di depan mu.
Beginilah aku! Aku sudah terlanjur begini.
Januari 2013
-Saat pagi tiba-tiba terasa begitu cepat-