Rabu, 11 Februari 2015

Surat ke-Sekian

Selamat Malam.
Mungkin ini entah surat yang kesekian kalinya aku tuliskan untuk mu.
Hanya untuk sekedar bertanya bagaimana hari mu? Menyenangkan kah?
Hanya untuk sekedar meluapkan apa yang mungkin tak bisa aku ungkapkan langsung kepada mu
Walaupun surat ini tak kan pernah sampai ditangan mu
Tapi tak apa, cukup bagi ku untuk menyimpan semuanya

Wajah mu terlihat cerah hari ini, aku yakin hal baik tengah mendatangi mu
Aku hanya bisa menerka-nerka, mungkin saja hal ini atau mungkin saja hal itu
Cuma itu yang bisa aku lakukan sampai detik ini
Cukup bagi ku melihat mu bahagia

Tak seperti hari biasanya
Aku sekarang lebih bisa menerima “kenyataan”
Hahaha kenyataan. Akan aku perjelas lagi,IYA KENYATAAN.
Kenyataan bahwa aku hidup di dunia yang tak melulu soal kamu saja.
Dunia yang bukan hanya sebesar kamu dan kamu lagi.

Setidaknya izinkan aku diam-diam mencintai mu
Sampai pada akhirnya aku akan merelakan kamu bahagia dengan wanita pilihan mu
Lalu bagaimana nasib ku selanjutnya?
Tak perlu khawatir, aku bisa mengurus hati ku sendiri
Aku tak kan berani memulai api ini apabila aku tak tau bagaimana cara memadamkannya
Waktu akan menyembuhkan ku dari ingatan tentang kamu.
Dan kamu hanya perlu waktu untuk bisa tahu bagaimana rasanya jadi aku.



Tertanda,



Aku, yang tak pernah kamu kenali.




#30HariMenulisSuratCinta#




Tidak ada komentar:

Posting Komentar