Aku
kirimkan sepucuk surat manis ini
Didalamnya
berisi satu sendok kebahagian
Lalu
ku tuangkan dalam cangkir berisi hangatnya cinta
Sayangnya
aku selalu melewatkan takaran lainnya
Kopi?
Coklat? Serbuk teh? Aku melewatkan pahitnya terabaikan
Kamu
merasuki pikiran ku lebih dalam ternyata
Setiap
siang rasanya sama, siang itu pun begitu
Aku
duduk di tempat paling strategis untuk bisa bertemu dengan mu
Cinta
membuat aku terlihat idiot menunggu mu hanya untuk pertemuan singkat yang ku
curi dari sisi yang tak pernah terjangkau oleh mu
Itu
cukup bagi ku, siang itu rasanya aku lebih cerah ketimbang matahari musim
kemarau
Sayup-sayup
sesekali pernah aku mendengar suara berat mu
Ketimbang
aku berkhayal ini dan itu, lebih dari cukup jika aku pernah mendengar kamu memanggil
nama ku
Puisi
terbaik dari cinta sebelah pihak adalah doa panjang yang tak kunjung lupa untuk
dipanjatkan.
Bagaimana
Tuhan membuat aku “jatuh” tepat di kamu?
Disitulah
aku tau, kamu bagian dari hal-hal yang pernah membuat aku tersenyum malu
sendiri
#30HariMenulisSuratCinta#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar