Aku kembali berteman dengan kesepian malam ini, lalu aku mengambil pensil usang ku serta selembar kertas polos lagi untuk sekedar menemani kesepian ku. Aku tahu ini cuma cara terbaik ku berbagi mengenai cerita-cerita bodohku.
Aku ingin berbalik ke waktu setahun yang lalu saat segala-galanya ada dalam genggaman ku (begitu aku mengingatnya). Keluarga, sahabat, teman bahkan prestasi. Tapi itu mengubah cara berfikir ku, aku yang sebenarnya mengirim diri ku sendiri untuk jauh dari "mereka". Namun, aku malah menyalahkan orang tua ku karna aku terlalu tak sanggup untuk menyalahkan diri ku sendiri.
Iya, aku pergi meninggalkan mereka untuk jarak dan waktu yang tak bisa aku prediksi kapan aku akan bertemu mereka lagi. Difikiran ku hanya dihantui bayang-bayang ketakutan akan mereka. Ketakutan-ketakutan yang pada akhirnya membuatku tertekan selama setengah tahun ini. Aku seolah menyalahkan lagi diri ku sendiri, tapi semakin aku melakukan hal itu aku malah tak mendapatkan kedamaian untuk diriku sendiri.
Lalu pada akhirnya aku menyerah untuk melawan bayangan-bayangan itu. Aku mencoba menikmati segalanya tepat setelah setengah tahun ini. Aku rasa ini jauh lebih baik. Aku menikmati jauh dari mereka, aku menikmati ketika aku ataupun mereka berkata kangen, aku menikmati bertemu dengan orang-orang baru yang hebat, aku juga menikmati kalau ternyata aku bisa mandiri. Dan jujur, aku merasa lebih bahagia.
Hal yang mungkin tak pernah terfikirkan ketika aku masih bersama mereka, aku bisa melakukan hal-hal luar biasa seperti sekarang ini. Segalanya terasa indah saat aku mulai belajar ikhlas, segalanya berbeda saat aku tak lagi mengeluh kepada mereka betapa menyedihkannya saat jauh dari mereka. Aku pun mulai belajar tentang segalanya mulai dari NOL dan mungkin saat ini aku masih ada di angka 1 dan belum bisa mencapai angka 100. Tapi akan aku nikmati proses menuju angka 100 itu, karna yang aku inginkan bukanlah angka 100 namun proses menuju angka 100.
Aku pun belajar berhenti untuk jadi egois meskipun itu berat. Aku belajar melihat sekitarku dari pandangan mata orang lain, bukan hanya dari pandangan mata ku. Saat ada orang-orang baru dalam hidup ku dapat mempercayai aku untuk sekedar berbagi kegelisahan, aku tahu bahwa aku ternyata berharga disini.
Aku mungkin tak akan bisa menjadi peri atau pun dewa penolong karna aku sama seperti orang lainnya, hanya manusia biasa. Namun aku ingin bisa menjadi penghibur luka siapapun, aku ingin menaburkan kegembiraan untuk mereka, yaitu orang-orang baru yang mulai aku cintai. Agar setidaknya aku bisa menjadi orang yang lebih berarti disini. Semoga mereka yang baru aku kenal juga bisa mencintai ku seperti mereka yang lama. Dan aku akan tetap mencintai mereka-mereka 1 juta kali lebih banyak setiap harinya.
-DDA-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar