Kalau
ini adalah sepucuk surat terakhir.
Maka
akan ku tuliskan dengan beribu perasaan indah ketika menulisnya.
Kalau
ini adalah penghormatan terakhir.
Maka
akan ku tuliskan hal-hal indah yang membuat ku melupakan dinginnya air mata
yang pernah jatuh.
Kalau
ini adalah pelipur lara, pengobat rindu, dan rasa ikhlas.
Maka
akan ku tuliskan ucapan “Selamat Jalan” yang paling berarti.
Bukan
untuk melupakan, tapi untuk selalu mengingatnya di dalam hati.
Kalau
ini adalah cara ku untuk tak menangisinya lagi.
Maka
akan ku buat air mata ku berhenti mengalir, agar dirinya bisa bahagia disana.
Kalau
ini adalah kehilangan.
Maka
akan selalu ku percaya bahwa selalu ada rencana Indah Tuhan.
Teruntuk
kami yang sedikit berkecil hati karna Tuhan lebih menyayangi dia untuk menjaganya
lebih baik dari pada kami.
Maka
kami harus berlapang dada, berbesar hati, dan mengikhlaskan.
Ketika
kami bersedih begitu dalam, kami percaya bahwa dia sudah bahagia bersama Tuhan.
Tunggulah
kami dari sana, lihatlah kami dari sana bahwa kami disini akan baik-baik saja,
percayalah kami bahwa akan selalu ada tempat spesial untuk mu di hati kami.
Selamat
Jalan, seseorang yang sudah seperti ayah bagi kami, paman bagi kami, sahabat
bagi kami, penghibur bagi kami, pembuat senyum dan canda tawa bagi keluarga
kami.
Dengan Setulus Hati,
Yogyakarta, 7 Mei 2015.
P.S. Teruntuk Paman Kami Alm. Syamsyudin Bin Sukardi Joyo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar